Minggu, 17 September 2017

Puisi - Panji Ramdana

Teruntuk Kamu, Sejenak Dengarkanlah
Teruntuk kamu
Yang namanya tertulis jelas di Lauh Mahfudz

Mohon jaga selalu ketaatanmu
Sebab aku selalu berdoa
Meminta pasangan yang Sholeh dari Rabb ku

Semoga itu kamu,
Dan tetap kamu

Teruntuk kamu yang aku belum tahu dimana
Siapa dan bagaimana rupamu

Bersabarlah..
Semua akan indah pada waktunya
Bahkan bertambah indah bila dibingkai dalam ketaatan kepadaNya

Jika akhirnya waktu itu tiba,
Aku masih lebih suka kamu tetap mencintaiNya melebihi mencintaiku

Yakinlah cintaNya kepadamu
Jauh lebih besar dari apapun di dunia ini

“Malam ini aku rindu. Benar, aku benar-benar rindu. Merindukanmu adalah kebenaran yang tak menyenangkan. Tapi mencintaimu? Itu menenangkan.” Bukan tidak mungkin, sebab saat aku di dekatmu, mulutku seakan terus menarik agar membentuk satu senyum simpul. Terimakasih untukmu, karenamu masalah sebesar apa pun akan terasa lebih ringan. Hanya saja, ingat satu hal. Apa pun yang berlebihan adalah tidak baik. Cinta? Tidak terkecuali. Cinta pada sesama lebih tepatnya. Cintailah seseorang sewajarnya saja. Tanpa kamu melupakan siapa yang telah menciptakan engkau. Dengan ingatan yang jangan sampai mengalahkan ingatanmu pada sang pencipta. Sudahi jika itu terjadi, atau kau sudahi cara mencintamu yang terlalu itu, dengan cinta yang sewajar-wajarnya cinta.
 (Dalam Buku “Menuju Baik itu Baik”) 

"Karena itu, aku hanya bisa mematung di sini. Memperhatikanmu dari kejauhan. Aku tidak ingin terlalu jauh dalam mencintaimu. Bukan aku tak berani. Aku berani dalam mencintaimu. Namun sekarang aku ingin menyembunyikan terlebih dahulu. Katakanlah aku hebat dalam menyembunyikan semuanya. Di depanmu aku mampu, tanpa ada setitik gumpalan kecemburuan. Tapi ketika aku di depanku sendiri, sulit untuk aku menyembunyikannya. Sudah kubilang, menjadi yang untukmu bukan tujuanku untuk sekarang. Aku ingin lebih dulu memantaskan untukmu dan juga untukku sendiri. Aku tidak ingin jika harus membuat kebaikan yang ada padamu sekarang itu berubah menjadi sebuah ketidakbaikan oleh karenaku. Aku ingin belajar, untuk menjadi yang kau dan aku cita-citakan. Yang terbaik. Untuk kita, dan agama kita.
(Dalam Buku "Menuju Baik itu Baik")


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Permainan Tradisional Gobak Sodor

 Teman-teman saya akan membagikan informasi tentang permainan tradisonal Gobak Sodor. semoga bermanfaat     A.     Nama Kegiatan    ...