Minggu, 17 September 2017

Permasalahan AUD - Melamun

    Permasalahan Anak Usia Dini yang seringkali dijumpai para orangtua dan guru salah satunya iyalah melamun. selanjutkan saya akan membahas tentang melamun dan apa penyebabnya serta apa yang harus dilakukan ??                                  

  MELAMUN

            Menyenangkan, angan, pikiran imajinatif sering disebut lamunan pada anak-anak yang normal. Melamun telah datang berarti memanjakan lamunan pada saat yang tidak tepat. Hal ini juga membawa implikasi kesulitan dalam memperhatikan. Kebanyakan lamunan yang khas tentang menjadi pahlawan, pemenang, dan terkenal didunia. Televisi, buku comic, dan film sering melayani untuk membesar-besarkan kecenderungan ini pada anak-anak. Setelah mengenal pahlawan super, banyak anak-anak melamun dan sering bermimpi di malam hari tentang memiliki kekuatan super mereka sendiri. Lamunan bertahan sepanjang masa kecil dan remaja. Dengan pubertas, banyak remaja menunjukan peningkatan waktu yang dihabiskan melamun.
            Indikator utama kesulitan adalah lamunan yang mengganggu fungsi yang tepat. Ketika seseorang anak melamun bukannya memperhatikan, menyelesaikan tugas-tugas, berinteraksi, dengan teman sebaya, dll maka lamunan bermasalah ditunjukan. Selain itu tanda negatif lebih dan lebih bnyak waktu yang dihabiskan melamun. Lamunan sekilas khas, tetapi fantasi tidak berkepanjangan, ketika umur 8-10 tahun sering menghabiskan waktu lebih dari 10 menit dlamunan, ini bukan reaksi yang khas. Melamun bermasalah jelas, ketika anak-anak dari segala usia menggambarkan fantasi mereka sebagai luar biasa dan kehidupan sehari-hari mereka sebagai membosankan atau terlalu sulit.

Alasan Mengapa ?
1.      Lamunan Dianggap Lebih Memuaskan Daripada Kenyataan
Ketika seorang anak merasa bahwa kehidupan nyata terlalu sulit atau tidak biasa memuaskan, melamun menjadi sesuatu yang menyenangkan. Keinginan terpenuhi oleh imajinasi. Fantasi memberikan perasaan yang kuat kepuasan dibandingkan dengan kebebasan aktivitas sehari-hari. Melamun dilihat oleh anak sebagai tuas yang lebih mudah dari pada memecahkan masalah sosial/ akademik. Anak-anak mungkin menjadi lebih dan lebih sibuk dengan fantasi dan kurang terlibat dalam menghadapi lingkungan mereka yang sebenarnya. Mereka menjadi tenggelam dalam pikiran mereka sendiri dan menghabiskan lebih banyak waktu didunia pribadi mereka. Beberapa anak mengembangkan lamunan ini sebagai sahabat yang menyediakan mereka dengan hubungan yang memuaskan terutama berlaku untuk anak-anak yang merasa dikucilkan atau tidak memiliki teman.Dalam mimpi di hari-hari mereka adalah sebagai pahlawan, pemenang, terkenal dan kebal dari kritik atau prasaan negatif. Anak-anak ini memiliki kemampuan secara efektif dilingkungan mereka. Bakat mereka dialihkan dari mendapatkan pujian dari orang lain dan pengakuan untuk menelesaikan tugas-tugas.


2.      Kompensasi Untuk Cacat Nyata
Anak-anak dengan cacat fisik sering melamun menjadi nornal dan terkenal. Ketika melamun menjadi gangguan dengan kegiatan lain/menjadi berlebihan, itu adalah penyebab keprihatinan.Lebih halus adalah anak melamun dengan “ cacat tak terlihat”. Anak-anak dengan ketidak mampuan belajar dengan normal, memiliki cacat nyata tidak mampu mengatasi dengan lingkungan biasa. Kegagalan mereka terus dan kesulitan sering menyebabkan melamun sebagai pelarian. Anak-anak ini sering mengalami kesulitan besar memahami instruksi komleks atau ide-ide abstrak. Banyak anak-anak yang sangat frustasi oleh ketidakmampuannya mereka untuk membaca serta mereka harus menuntut kecerdasan mereka, atau untuk mengekspresikan diri baik secara lisan maupun tulisan.

3.      Sebagai Kebiasaan
Melamun sering terjadi pada anak-anak, dan sebagian kecil pada anak-anak tidak mengatasi kebiasaan yang menyenangkan ini. Beberapa anak cukup rentan untuk mengembangkan kebiasaan (seperti menggigit kuku, menggaruk,dll), dan kebiasaan berlanjut sebagai cara akrab dan berperilaku. Bahkan ketika aktivitas sehari-hari anak relatif memuaskan, melamun berlebihan masih terjadi. Beberapa anak-anak mengembangkan waktu tertentu untuk melmun. Sering dan malang, kebiasaan yang berfantasi saat seorang guru/orangtua sedang berbicara atau mengajar. Anak-anak lain melamun pada waktu tertentu ketika ada hubungannya. Secara ritual, beberapa anak mungkin mempersiapkan diri untuk melamun selama setengah jam sebelum atau sesudah makan malam.

4.      Lamunan Dari Anak-Anak Pemalu
Melamun hidup sangat lazim pada anak-anak pemalu, anak-anak yang merasa tidak dilindungi oleh ibu mereka atau psikologi yang diangga prematur. Mereka mengalami gangguan dan rasa malu dalam interaksi sosial. Dibandingkan, fantasi memberikan kenikmatan yang besar dan tidak ada perasaan negatif. Anak-anak pemalu dapat dilihat untuk menghabiskan waktu lamunannya yang menyenangkan dengan senyum wajah mereka. Perhatian besar adalah bahwa merek sering menjadi lebih cemas dalam situasi sosial dan berpartisiasi kurang dengan orang lain. Proporsional lamunan mereka menjadi lebih memperkuat dan terjadi lebih sering.

Bagaimana Mencegah ?

a.    Mempromosikan Kompetensi sosial
Ilmu melamun berlebihan yang paling sering merupakan reaksi yang dirasakan mengatasi memadai, menjamin kecukupan adalah pencegahan terbaik. Perasaan kompetensi yang diraskan sebelum umur 5 tahun.anak harus merasa baik memadai dan aman untuk secara efektif menangani lingkungan mereka. Orang tua menemukan garis antara memberikan perlindungan yang memadai dan memungkinkan kebebasan. Independensi ditunjukan oleh anak mampu menyelesaikan tugas-tugas tang menghasilkan baik dalam pujian orang lain dan pengakuan sendiri dari penyelesaian tugasnya. Nyat, tugas yang diperlukan adalah alat terbaik yang tersedia sepanjang masa. Yang berusia 3 dan 4 tahun harus diberikan tugas-tugas yang ia dapat melaksanakan belum yang cukup menantang. Orangtua/ guru harus menghindari “Achilles Heel” sindrom, dimana anak-anak dilindungi dari masalah-masalah hidup. Cara terbaik  untuk mempersiapkan anak-anak adalah untuk secara bertahap mengekspose mereka untuk kesulitan yang nyata. Pembicaraan ini melayani tujuan anak-anak mempersiapkan mental, untuk banyak situasi tak terduga yang harus, dan dapat, akan diatasi dengan. Selain itu orangtua dapat bermain peran situasi sulit. Orang tua bisa berpura-pura menjadi seorang anak. Setiap anak tidak tahu apa yang harus dilakukan, orang tua beralih peran dan menunjukan perilaku tenang dan efektif. “Aku tidak akan mengganggu, silahkan menghentikannya”, “ketika kamu berhenti mengganggu, aku akan bermain dengan kamu”.(kemudian berjalan pergi).
Awal sekolah adalah les yang sesungguhnya dari kemampuan untuk mengatasi tuntutan akademik dan sosial. Anak-anak dengan konsep diri yang tidak realistis atau gemetar sering terkejut oleh sesuatu yang mereka hadapi disekolah. Anak-anak ini lebih cenderung beralih ke lamunan sebagai sumber kepuasan dan konfirmasi diri mereka sebagai yang memadai. Karena itu anda harus melakukan segala kemungkinan untuk mempersiapkan anak, termasuk diskusi dengan guru sebelum sekolah dimulai atau pada awal tahun. Persiapan mungkin membahas mengenai kekuatan dan kelemahan anak dengan guru agar guru untuk secara khusus membantu anak, jika perlu.

b.    Stres Kepuasan Harian
Beberapa anak yang cukup kompeten, namun mereka tidak merasa puas dengan hasil  kinerja mereka. Biasanya perasaan kepuasan menemani penanganan tugas yang kompeten. Dengan menyadari kebutuhan yang mungkin untuk membahas dan memperat perasaan kepuasan, kemudian anda dapat mencegah banyaknya kesulitan dengan melamun. Anak relatif puas tidak perlu mengembangkan sarana pengganti kepuasan. Cara yang efektif untuk menekankan pencapaian kepuasan adalah modeling, diskusi, dan penguatan. Model orang tua merasa puas dengn menjadi benar-benar senang (dan menunjukan kesenangan ini) dengan aktivitas sehari-hari. Ketika anda menikmati menyiapkan makan malam, bersiap-siap untuk meninggalkan rumah, berbicara ditelepon, berbicara tentang kegiatan usaha, dll, anak anda belajar bahwa gaya hidup. Jika ana menemukan dan menunjukan sedikit kepuasan dari kegiatan sehari-hari, anak anada akan belajar dengan imitasi dan ia mungkin menjadi hari pemimpi untuk merasakan kenikmatan.

c.    Rencana Khusus Untuk Anak-Anak Cacat
Anak cacat atau canggung harus terlibat disebuah klub/komunitas  dengan kegiatan yang sesuai dan telah disediakan. Anak-anak ini sering melakukannya dengan baik di klub/komunitas hobi (fotografi, cap atau mengumpulkan koin, model bangunan, dll) dipandu, kelompok diskusi religious, dan sebagainya.


Apa yang Harus Dilakukan ?

·         Rencana Kegiatan
ü  Pelamun tidak boleh bosan, atau terisolasi. Dimana kehidupan nyata harus lebih  menarik, menantang, dan menyenangkan daripada fantasi.
ü  Kegiatannya harus diatur
ü  Tugas memerlukan perhatian, kecepatan, memori, dan pencatatan.
ü  Bergabung klub
·         Perhatian Penghargaan dan produktifitas
ü  Metode ini mengikuti pembelajaran prinsip teori bahwa perilaku yang tidak pantas harus diabaikan dan perilaku yang sesuai harus diperkuat.
ü  Harus ada upaya sadar untuk memberikan banyak pujian  dan reaksi positif untuk membuat kehidupan nyata seorang anak lebih berharga daripada dunia khayalnya
ü  Memanggil nama anak, mengajukan pertanyaan, terlibat dalam percakapan atau kegiatan dimana untuk mengurangi anak berfantasi
·         Menilai Tema Melamun
ü  Petunjuk berharga dapat diperoleh melalui diskusi terbuka tentang isi lamunan yang memng membutuhkan hubungan yang relatif bebas dan percaya.
·         Mencari Bantuan Profesional
ü  Ketika anak atau remaja memiliki kesulitan dalam mengatakan perbedaan antara melamun dan realitas, bantuan profesional harus segera dicari.
ü  Psikoterapi atau konseling  mungkin cukup efektif dalam mengurangi melamun
ü  Banyak remaja telah mendapat manfaat dari yoga dan pelatihan ketegasan.





Permasalahan AUD - Cruelty (Kekejaman)

Banyak sekali permasalahan Anak Usia Dini bagi guru maupun orangtua yang menghadapi berbagai macam permasalahan yang dialami anak, sebaiknya rekan-rekan semua dapat membaca dan memahaminya. bahasan kita sekarang tentang Cruelty atau Kekejaman.

CRUELTY (KEKEJAMAN)

Cruelty merupakan terjemahan dari kekejaman, kebengisan, dan keganasan. Cruelty atau kekejaman ini merupakan perilaku ketidak peduli

an terhadap penderitaan atau kejam, biasanya perilaku kejam ini dasalurkan terhadap binatang atau bahkan anak yang usianya dibawahnya. Anak-anak melewati fase ini dimasa kecil pada umumnya namun beberapa di antaranya melampaui fase awal perkembangan emosional ini. Kekejaman anak dapat dikarenakan oleh tekanan dari orangtua dan dislurkan menjadi sebuah perilaku yang diterima.
Cruelty didefinisikan sebagai kekejaman yang direncanakan atau difikirkan terlebih dahulu dan anak mendapatkan kenikmatan dengan cara menyakiti yang lainnya (biasanya anak dibawah usianya atau binatang). Cruelty atau kekejaman ini berbeda dengan perilaku implusive, perilaku impulisive itu tidak dirncanakan terlebih dahulu, berbeda dengan perilaku kekejaman yang di rencanakan terlebih dahulu. Beberapa anak menunjukan perilaku kejam yang terkendali, dan beberapa di antaranya kejam jauh melampaui usia biasa anak-anak.
Beberapa anak misalnya, mengambil kesenangan atau kenikmatan amat kejam dalam menyiksa kuving, anjing dan burung. Anak-anak yang berperilaku kejam ini juga mengatur kelompok-kelompok untuk mencambuk anak laki-laki lain, atau bahkan anak begitu kejam untuk adik-adik dibawahnya, yang membahayakan keselamatan mereka. Cruelty atau kekejaman ini berbeda dengan anak-anak yang membully oranglain, karena karakteristik dari keduanya yang berbeda.
Alasan mengapa anak-anak berperilaku kejam adalah :
-           Mereka cendrung memiliki oramgtua yang memiliki masalah perkawinan atau konflik di rumah, anak yang terintimidasi, atau dengan ketidak konsistenan orangtua dalam menididik anak serta pola asuh permisif dalam membesarkan anak.
-          Anak-anak sering memiliki keadaan rumah kacau dengan model orangtua yang agresif.
Anak yang kejam terhadap binatang juga cendrung anak laki-laki, biasanya dengan usia rata-rata 9 tahun. Anak-anak ini memiliki intelegensi normal dan menunjukan banyak gelaja agresifitas, membully, berkelahi, marah hingga amuk-amukan, berbohong dan mencuri.
Anak yang kejam terhadap binatang juga cendrung anak laki-laki Hiperaktive, disruptive (mengganggu), extroverted dan mempunyai nilai IQ yang lebih rendah dibandingkan teman sebayanya. Beberapa anak yang berperilaku kejam terhadap oranglain menunjukan tanda-tanda kerusakan otak yang mendasar, seperti abnormal electroencephalogram.

 Apa yang harus dilakukan ?
1.      Mengurangi model yang agresif
Perilaku diri sendiri adalah model yang sangat penting. Jika seorang anak melihat orangtua memukul satu sama lain atau melempar piring, anak dengan cepat dapat mengambil tindakan dalam meniru hal tersebut. Jika orangtua menerapkan hukuman fisik yang keras pada anak, anak mungkin meniru kekejaman yang dilakukan tersebut untuk dirinya sendiri. Maka dari itu coba untuk mengungkapkan perasaan anda dengan kata-kata dan mendorong anak-anak anda untuk mendorongnya.
2.      Menetapkan batas
Kekejaman dari setiap perilaku apapun tidak boleh di toleransi. Setiap kali kita mengamati perilaku ini pada anak, katakana segera dengan tegas, “jangan menyakitin ibu tidak bisa membiarkan kamu melakukan hal itu”. Jika dibutuhkan, menahan anak secara fisik dengan memegang tangannya atau tubuhnya. Jangan memukul anak dengan kekerasan. Kekerasan dengan kekerasan merupakan contoh yang buruk. Melakukan time out beberapa menit akan lebih logis bagi anak yang lebih kecil. Untuk anak yang lebih besar, anak dapat diberikan kehilangan hak istimewa dalam bermain bersama teman sementara waktu. Kemudian jika anak melakukan kekejaman kita tidak boleh memohon anak untuk berhenti dan kemudian tidak melakukan apa-apa. Juga , hindari memberikan kesan bahwa kita menerima perilaku tersebut atau menganggap nya suatu hal yang lucu.
3.      Mendorong alternative dalam mengekspresikan perasaan
Jika anak tidak dapat mengekspresikan marah dengan beberapa cara, anak dapat meledak dengan cara kekerasan. Salah satu cara yang dapat diterima anak dalam mengekspresikan kemarahaan adalah :
-          Melukis sebuah gambar atau gamar bermakna.
Hasil gambar anak ini mungkin menjadi gambaran mengerikan ayah atau kakak. Namun hal ini lebih baik daripada anak menusuk atau menendang oranglain.
-          Panah yang dilempar pada papan, atau benda lainnya yang dapat dibuang atau dipukul seperti “tas hukuman”.
4.      Model ayah yang hangat
Ayah dari anak-anak yang menunjukan perilaku kejam harus melakukan upaya ekstra untuk menjadi lembut dan penuh kasih sayang, dan mengekspresikan kelembutan dan kehangatan dengan tindakan. Anak menyukai dan melihat model ini sebagai model yang baik. Ayah tidak harus bertindak super tangguh untuk dipandang maskulin, juga, semakin banyak ayah menghabiskan waktu dengan anak-anak mereka dengan kegiatan yang menyenangkan , semakin besar anak-anak mengidentifikasi ayah dan mengadopsi standar moralnya.
5.      Mendidik empati
Setiap kali anak mencoba untuk melukai oranglain, jelaskan bahwa itu perilaku yang menyakitkan oranglain dan coba untuk menstimulasi perasaan empati dengan berbicara. “apa yang kamu rasakan jika seseorang mengikat kamu di bagian belakang atau memukul di bagian kepala dengan sakit ? ”

Refferensi :
1.      Lowenstein, L.F : “who is bully?” home and school 11 : (1997), pp, 3-4
2.      Tapia, F: “children are cruel to animals”. Child psychiatry and human development 2: (1997), pp. 70-77.


Puisi - Panji Ramdana

Teruntuk Kamu, Sejenak Dengarkanlah
Teruntuk kamu
Yang namanya tertulis jelas di Lauh Mahfudz

Mohon jaga selalu ketaatanmu
Sebab aku selalu berdoa
Meminta pasangan yang Sholeh dari Rabb ku

Semoga itu kamu,
Dan tetap kamu

Teruntuk kamu yang aku belum tahu dimana
Siapa dan bagaimana rupamu

Bersabarlah..
Semua akan indah pada waktunya
Bahkan bertambah indah bila dibingkai dalam ketaatan kepadaNya

Jika akhirnya waktu itu tiba,
Aku masih lebih suka kamu tetap mencintaiNya melebihi mencintaiku

Yakinlah cintaNya kepadamu
Jauh lebih besar dari apapun di dunia ini

“Malam ini aku rindu. Benar, aku benar-benar rindu. Merindukanmu adalah kebenaran yang tak menyenangkan. Tapi mencintaimu? Itu menenangkan.” Bukan tidak mungkin, sebab saat aku di dekatmu, mulutku seakan terus menarik agar membentuk satu senyum simpul. Terimakasih untukmu, karenamu masalah sebesar apa pun akan terasa lebih ringan. Hanya saja, ingat satu hal. Apa pun yang berlebihan adalah tidak baik. Cinta? Tidak terkecuali. Cinta pada sesama lebih tepatnya. Cintailah seseorang sewajarnya saja. Tanpa kamu melupakan siapa yang telah menciptakan engkau. Dengan ingatan yang jangan sampai mengalahkan ingatanmu pada sang pencipta. Sudahi jika itu terjadi, atau kau sudahi cara mencintamu yang terlalu itu, dengan cinta yang sewajar-wajarnya cinta.
 (Dalam Buku “Menuju Baik itu Baik”) 

"Karena itu, aku hanya bisa mematung di sini. Memperhatikanmu dari kejauhan. Aku tidak ingin terlalu jauh dalam mencintaimu. Bukan aku tak berani. Aku berani dalam mencintaimu. Namun sekarang aku ingin menyembunyikan terlebih dahulu. Katakanlah aku hebat dalam menyembunyikan semuanya. Di depanmu aku mampu, tanpa ada setitik gumpalan kecemburuan. Tapi ketika aku di depanku sendiri, sulit untuk aku menyembunyikannya. Sudah kubilang, menjadi yang untukmu bukan tujuanku untuk sekarang. Aku ingin lebih dulu memantaskan untukmu dan juga untukku sendiri. Aku tidak ingin jika harus membuat kebaikan yang ada padamu sekarang itu berubah menjadi sebuah ketidakbaikan oleh karenaku. Aku ingin belajar, untuk menjadi yang kau dan aku cita-citakan. Yang terbaik. Untuk kita, dan agama kita.
(Dalam Buku "Menuju Baik itu Baik")


Permainan Tradisional Gobak Sodor

 Teman-teman saya akan membagikan informasi tentang permainan tradisonal Gobak Sodor. semoga bermanfaat     A.     Nama Kegiatan    ...